I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan serta keselamatan kerja merupakan masalah penting dalam setiap proses operasional rumah sakit. Dengan berkembangnya industrialisasi di Indonesia maka sejak awal disadari tentang kemungkinan timbulnya dampak baik terhadap tenaga kerja maupun pad a masyarakat di lingkungan sekitarnya. Faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja dapat digolongkan menjadi golongan fisik, kimia, infeksi, fisiologis dan mental psikologis. Bising, yang termasuk dalam golongan fisik, dapat menyebabkan kerusakan pendengaran/tuli (Soemonegara,1975, Miller,1975).
Kurang pendengaran akibat bising terja di secara perlahan, dalam waktu hitungan bulan sampai tahun. Hal ini sering tidak disadari oleh penderitanya, sehingga pada saat penderita mulai mengeluh kurang pendengaran, biasanya sudah dalam stadium yang tidak dapat disembuhkan (irreversibe). Kondisi seperti ini akan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja yang pada akhirnya akan menyebabkan menurunnya derajad kesehatan masyarakat pekerja. Hal ini maka cara yang paling memungkinkan adalah mencegah terjadinya ketulian total (Ballantyne, 1990; Beaglehole, 1993).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu Kebisingan ?
2. Bagaimana Pengaruh kebisingan terhadap kesehatan manusia?
3. Apakah penyebab kebisingan itu?
4. Bagaimana gejala, dan pencegahan serta pengobatan kebisingan ?
C. Tujuan
Tujuan makalah ini,untuk melengkapi tugas yang dibebankan dosen makalah ini juga sebagai penambah pengetahuan tentang kebisingan terhadap manusia, serta makalah ini terdapat berbagai referensi tengtang kebisingan yang memudahkan pembaca untuk memahaminya bagaimana kebisingan itu.
II. PEMBAHASAN
A. KEBISINGAN
a. Defenisi
Kebisingan didefinisikan sebagai “suara yang tak dikehendaki, misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara, musik dsb, atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gaya hidup (JIS Z 8106 [IEC60050-801] kosa kata elektro-teknik Internasional Bab 801: Akustikal dan elektroakustik)".
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No.48 Tahun 1996) atau semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran (KepMenNaker No.51 Tahun 1999)
jadi dapat disimpulkan bahwa kebisingan bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan, kenyamanan serta dapat menimbulkan ketulian.
b. Anatomi Telinga dan Mekanisme Mendengar
Telinga terdiri dari 3 bagian utama yaitu :
1. Telinga Bagian Luar
Terdiri dari daun telinga dan liang telinga (audiotory canal), yang dibatasi oleh memran timpani. Telinga bagian luar berfungsi sebagai mikrofon yaitu menampung gelombang suara dan menyebabkan memran timpani bergetar. Semakin tinggi frekuensi getaran semakin cepat pula membran tersebut bergetar begitu pula sebaliknya.
2. Telinga Bagian Tengah
Terdiri atas Osside yaitu 3 tulang kecil (tulang pendengaran yang halus) martilandasan sunggurdi berfungsi memperbesar getaran dari membran timpani dan meneruskan getaran yang telah diperbesar ke oval window yang bersifat fleksibel. Oval window terdapat pada ujung dari cochela.
3. Telinga Bagian Dalam
Yang dapat juga disebut cochela dan membentuk rumah siput. Cochela mengandung cairan, didalamnya terdapat membran basiler dan organ corti yang terdiri dari sel-sel rambut yang merupakan reseptor pendengaran. Getaran dari oval window akan doteruskan oleh cairan dalam cochela, mengantarkan membran basiler.Getaran ini merupakan impuls bagi organ corti yang selanjutnya diteruskan ke otak melalui saraf pendengar (nervus cochelaris)
B. JENIS KEBISINGAN
Berdasarkan sifat dan spektrum frekuensi bunyi, bising dapat dibagi atas :
1. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas. Bising ini relatif tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk periode 0,5 berturut-turut. Misalnya, mesin, kipas angin, dapur pijar
2. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang sempit. Bising ini juga relatif tetap, akan tetapi hanya ia hanya mempunyai frekuensi tertentu saja ( pada frekuensi 500, 1000, dan 4000 Hz). misalnya gergaji serkuler, katup gas.
3. Bising terputus-putus (intermitten). Bising disini tidak terjadi secara terus menerus, melainkan ada periode relatif tenang. misalnya suara lalu lintas, kebisingan dilapangan kapal terbang,
4. Bising implusif, bising jenis ini memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya. Misalnya tembakan, ledakan mercon, meriam.
5. Bising implusif berulang, sama dengan bising implusif hanya saja disini terjadi secara berulang-ulang. Misalnya mesin tempa.
Berdasarkan pengaruhnya Terhadap manusia, Bising dapat dibagi atas :
1) bising yang mengganggu (irritating nouse). intensitas tidak terlalu keras, misalnya mendengkur.
2) bising yang menutupi (masking nouse), merupakan bunyi yang menutupi pendengarang yang jelas. Secara tidak langsung bunyi ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan, karena terikan atau isyarat tanda bahay tenggelam dalam bising dari sumber lain.
3) Bising yang merusak (damaging nouse) adalah bunyi yang intensitasnya yang melampaui NAB. bunyi jelas ini akan merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.
Menurut definisi kebisingan, apabila suatu suara mengganggu orang yang sedang membaca atau mendengarkan musik, maka suara itu adalah kebisingan bagi orang itu meskipun orang-orang lain mungkin tidak terganggu oleh suara tersebut. Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktor psikologis dan emosional, ada kasus-kasus di mana akibat-akibat serius seperti kehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara pada tingkat tekanan suara berbobot A atau karena lamanya telinga terpasang terhadap kebisingan tsb.
Jenis- jenis Kebisingan
Tipe Uraian
Akibat-akibat badaniah Kehilangan pendengaran Perubahan ambang batas sementara akibat kebisingan, Perubahan ambang batas permanen akibat kebisingan.
Akibat-akibat fisiologis Rasa tidak nyaman atau stres meningkat, tekanan darah meningkat, sakit kepala, bunyi dering
Akibat-akibat psikologis Gangguan emosiona Kejengkelan, kebingungan
Gangguan gaya hidup Gangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi waktu bekerja, membaca dsb.
Gangguan pendengaran Merintangi kemampuan mendengarkann TV, radio, percakapan, telpon dsb.
C. TINGKAT KEBISINGAN
skala tingkat bIsing
Kriteria pendengaran Tingkat bising (dba) Ilustrasi
Menulikan 120 Halilintar, meriam
110
Sangat buruk 100
90
Kuat 80 Kantor gaduh, jalan radio, pemukiman
70
Sedang 60 Percakapan kuat, pertokoan
50
Tenang 40 Rumah tenang, kantor pertokoan, auditorium
30
Sangat tenang 20 Suara daun, berbisik
10
0
D. PENGARUH BISING TERHADAP MANUSIA
Bising menyebabkan berbagai gangguan terhadap manusia, seperti gangguan fisiologis, psikologis, komunikasi, dan ketulian atau ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan audtory, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan non auditoryseperti komunikasi terganggu, ancaman bahaya keselamatan, kelelahan dan stres.
Lebih rinci lagi maka dapatlah digambarkan dampak bising terhadap manusia sebagai berikut :
1. Gangguan fisiologis
Gangguan yang langsung terjadi pada faal manusia dapat berupa peredaran darah terganggu, otot-otot menjadi tegang, peningkatan nadi, dapat menyebabkan pucat dan gangguam sensoris. Pemaparan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan penyakit psikosomatik seperti gatritis, penyakit jantung koroner dan lain- lain.
2. Gangguan Psikologis
Gangguan secara tidak langsung dan sukar di ukur, hal ini tergantung kepada (1) pribadi masing-masing seperti rasa tidak nyaman, jenuh, lelah, dan marah. (2) lingkungan pribadi maupun umum. (3) sifat bising seperti menonton tidak mengganggu, tidak bisa di ramalkan menggangu.
3. Gangguan Pendengaran
Pada gangguan Pendengaran dapat diartikan sebagai perubahan pada tingkat pendengaran yang berakibat kesulitan dalam melaksanakan kehidupan normal , biasanya dalam hal memahami pembicaraan. secara kasar gradasi gangguan pendengaran karena bising itu sendiri dapat ditentukan menggunakan parameter percakapan sehari-hari sebagai berikut :
Gradasi Parameter
Normal
Sedang
Menengah
Berat
Sangat
Tuli total Tidak mengalami kesulitan dalam percakapan (6 m)
kesulitan dalam percakapan sehari-hari mulai jarak > 1,5 m
kesulitan dalam percakapan keras sehari-hari mulai jarak > 1,5 m
kesulitan dalam berteriak sehari-hari mulai jarak > 1,5 m
kesulitan dalam percakapan sehari-hari mulai jarak < 1,5 m
kehilangan kemampuan pendengaran
E. PENGENDALIAN BISING
Pengendalian bising merupakan cara bagaimana dapat mencegah pengaruh kebisingan terhadap kesehatan psikologis maupun fisiologis manusia. beberapa pengendalian kebisingan diantaranya :
a. isolasi yaitu Menjauhkan diri dari sumber suara, dapat melindungi orang dari epidemic bising.
b. membuat penghalang berupa tumbuhan( rumput, semak, pohon), dinding (akustik, kayu, bata/batu)
c. memakai earplug ( sumbat telinga) yang akan mencegah ini akan mengurangi kebisingan 10 – 30 dB.
d. gunakan ear muffs atau penutup telinga; ini akan mengurangi kebisingan 20 – 40 dB
e. Gunakan helm; ini akan mengurangi kebisingan 5 – 15 dB
f. Jauhi sumber suara (speaker) jika anda seorang dugem sejati.
F. PENGOBATAN
Pengobatan yang dilakukan tergantung dari penyebabnya. Karena itu pertama kali yang harus dilakukan adalah pemeriksaan dengan tujuan untuk mencari sumber penyebab. Bagi para pekerja industri dan juga pabrik untuk menghindari terpapar bising sebaiknya pengelola perusahaan menyediakan pencegahan alat atau mengurangi tingkat kebisingan. Sementara peran orang tua dibutuhkan untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak terlalu sering pergi ke pusat arena permainan. Dan selalu diingatkan apabila anak-anak memakai i-pod dalam waktu yang lama (lebih dari 2 jam).
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
a. kebisingan merupakan penyakit akibat kerja yang mana dapat merugikan kesehatan yang berdampak pada gangguan pendengaran dan bila pemaparan dalam waktu lama akan menyebabkan ketulian
b. pada dasarnya pengendalian dapat dilakukan pada sumbernya, perjalanan dan penerimanya
B. Saran
Gunakan alat pelindung diri jika terpapar langsung dengan kebisingan, sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan, serta hindari pemakaian Ipod atau headset terlalu lama.