Sabtu, 01 Januari 2011

Makalah Kebisingan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan serta keselamatan kerja merupakan masalah penting dalam setiap proses operasional rumah sakit. Dengan berkembangnya industrialisasi di Indonesia maka sejak awal disadari tentang kemungkinan timbulnya dampak baik terhadap tenaga kerja maupun pad a masyarakat di lingkungan sekitarnya. Faktor-faktor penyebab penyakit akibat kerja dapat digolongkan menjadi golongan fisik, kimia, infeksi, fisiologis dan mental psikologis. Bising, yang termasuk dalam golongan fisik, dapat menyebabkan kerusakan pendengaran/tuli (Soemonegara,1975, Miller,1975).
Kurang pendengaran akibat bising terja di secara perlahan, dalam waktu hitungan bulan sampai tahun. Hal ini sering tidak disadari oleh penderitanya, sehingga pada saat penderita mulai mengeluh kurang pendengaran, biasanya sudah dalam stadium yang tidak dapat disembuhkan (irreversibe). Kondisi seperti ini akan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja yang pada akhirnya akan menyebabkan menurunnya derajad kesehatan masyarakat pekerja. Hal ini maka cara yang paling memungkinkan adalah mencegah terjadinya ketulian total (Ballantyne, 1990; Beaglehole, 1993).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu Kebisingan ?
2. Bagaimana Pengaruh kebisingan terhadap kesehatan manusia?
3. Apakah penyebab kebisingan itu?
4. Bagaimana gejala, dan pencegahan serta pengobatan kebisingan ?

C. Tujuan
Tujuan makalah ini,untuk melengkapi tugas yang dibebankan dosen makalah ini juga sebagai penambah pengetahuan tentang kebisingan terhadap manusia, serta makalah ini terdapat berbagai referensi tengtang kebisingan yang memudahkan pembaca untuk memahaminya bagaimana kebisingan itu.
II. PEMBAHASAN
A. KEBISINGAN
a. Defenisi
Kebisingan didefinisikan sebagai “suara yang tak dikehendaki, misalnya yang merintangi terdengarnya suara-suara, musik dsb, atau yang menyebabkan rasa sakit atau yang menghalangi gaya hidup (JIS Z 8106 [IEC60050-801] kosa kata elektro-teknik Internasional Bab 801: Akustikal dan elektroakustik)".
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No.48 Tahun 1996) atau semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran (KepMenNaker No.51 Tahun 1999)
jadi dapat disimpulkan bahwa kebisingan bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan, kenyamanan serta dapat menimbulkan ketulian.
b. Anatomi Telinga dan Mekanisme Mendengar
Telinga terdiri dari 3 bagian utama yaitu :
1. Telinga Bagian Luar
Terdiri dari daun telinga dan liang telinga (audiotory canal), yang dibatasi oleh memran timpani. Telinga bagian luar berfungsi sebagai mikrofon yaitu menampung gelombang suara dan menyebabkan memran timpani bergetar. Semakin tinggi frekuensi getaran semakin cepat pula membran tersebut bergetar begitu pula sebaliknya.
2. Telinga Bagian Tengah
Terdiri atas Osside yaitu 3 tulang kecil (tulang pendengaran yang halus) martilandasan sunggurdi berfungsi memperbesar getaran dari membran timpani dan meneruskan getaran yang telah diperbesar ke oval window yang bersifat fleksibel. Oval window terdapat pada ujung dari cochela.
3. Telinga Bagian Dalam
Yang dapat juga disebut cochela dan membentuk rumah siput. Cochela mengandung cairan, didalamnya terdapat membran basiler dan organ corti yang terdiri dari sel-sel rambut yang merupakan reseptor pendengaran. Getaran dari oval window akan doteruskan oleh cairan dalam cochela, mengantarkan membran basiler.Getaran ini merupakan impuls bagi organ corti yang selanjutnya diteruskan ke otak melalui saraf pendengar (nervus cochelaris)
B. JENIS KEBISINGAN
Berdasarkan sifat dan spektrum frekuensi bunyi, bising dapat dibagi atas :
1. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas. Bising ini relatif tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk periode 0,5 berturut-turut. Misalnya, mesin, kipas angin, dapur pijar
2. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang sempit. Bising ini juga relatif tetap, akan tetapi hanya ia hanya mempunyai frekuensi tertentu saja ( pada frekuensi 500, 1000, dan 4000 Hz). misalnya gergaji serkuler, katup gas.
3. Bising terputus-putus (intermitten). Bising disini tidak terjadi secara terus menerus, melainkan ada periode relatif tenang. misalnya suara lalu lintas, kebisingan dilapangan kapal terbang,
4. Bising implusif, bising jenis ini memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya. Misalnya tembakan, ledakan mercon, meriam.
5. Bising implusif berulang, sama dengan bising implusif hanya saja disini terjadi secara berulang-ulang. Misalnya mesin tempa.
Berdasarkan pengaruhnya Terhadap manusia, Bising dapat dibagi atas :
1) bising yang mengganggu (irritating nouse). intensitas tidak terlalu keras, misalnya mendengkur.
2) bising yang menutupi (masking nouse), merupakan bunyi yang menutupi pendengarang yang jelas. Secara tidak langsung bunyi ini akan membahayakan kesehatan dan keselamatan, karena terikan atau isyarat tanda bahay tenggelam dalam bising dari sumber lain.
3) Bising yang merusak (damaging nouse) adalah bunyi yang intensitasnya yang melampaui NAB. bunyi jelas ini akan merusak atau menurunkan fungsi pendengaran.
Menurut definisi kebisingan, apabila suatu suara mengganggu orang yang sedang membaca atau mendengarkan musik, maka suara itu adalah kebisingan bagi orang itu meskipun orang-orang lain mungkin tidak terganggu oleh suara tersebut. Meskipun pengaruh suara banyak kaitannya dengan faktor-faktor psikologis dan emosional, ada kasus-kasus di mana akibat-akibat serius seperti kehilangan pendengaran terjadi karena tingginya tingkat kenyaringan suara pada tingkat tekanan suara berbobot A atau karena lamanya telinga terpasang terhadap kebisingan tsb.
Jenis- jenis Kebisingan
Tipe Uraian
Akibat-akibat badaniah Kehilangan pendengaran Perubahan ambang batas sementara akibat kebisingan, Perubahan ambang batas permanen akibat kebisingan.
Akibat-akibat fisiologis Rasa tidak nyaman atau stres meningkat, tekanan darah meningkat, sakit kepala, bunyi dering
Akibat-akibat psikologis Gangguan emosiona Kejengkelan, kebingungan
Gangguan gaya hidup Gangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi waktu bekerja, membaca dsb.
Gangguan pendengaran Merintangi kemampuan mendengarkann TV, radio, percakapan, telpon dsb.

C. TINGKAT KEBISINGAN
skala tingkat bIsing
Kriteria pendengaran Tingkat bising (dba) Ilustrasi
Menulikan 120 Halilintar, meriam
110
Sangat buruk 100
90
Kuat 80 Kantor gaduh, jalan radio, pemukiman
70
Sedang 60 Percakapan kuat, pertokoan
50
Tenang 40 Rumah tenang, kantor pertokoan, auditorium
30
Sangat tenang 20 Suara daun, berbisik
10
0

D. PENGARUH BISING TERHADAP MANUSIA
Bising menyebabkan berbagai gangguan terhadap manusia, seperti gangguan fisiologis, psikologis, komunikasi, dan ketulian atau ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan audtory, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan non auditoryseperti komunikasi terganggu, ancaman bahaya keselamatan, kelelahan dan stres.
Lebih rinci lagi maka dapatlah digambarkan dampak bising terhadap manusia sebagai berikut :
1. Gangguan fisiologis
Gangguan yang langsung terjadi pada faal manusia dapat berupa peredaran darah terganggu, otot-otot menjadi tegang, peningkatan nadi, dapat menyebabkan pucat dan gangguam sensoris. Pemaparan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan penyakit psikosomatik seperti gatritis, penyakit jantung koroner dan lain- lain.
2. Gangguan Psikologis
Gangguan secara tidak langsung dan sukar di ukur, hal ini tergantung kepada (1) pribadi masing-masing seperti rasa tidak nyaman, jenuh, lelah, dan marah. (2) lingkungan pribadi maupun umum. (3) sifat bising seperti menonton tidak mengganggu, tidak bisa di ramalkan menggangu.
3. Gangguan Pendengaran
Pada gangguan Pendengaran dapat diartikan sebagai perubahan pada tingkat pendengaran yang berakibat kesulitan dalam melaksanakan kehidupan normal , biasanya dalam hal memahami pembicaraan. secara kasar gradasi gangguan pendengaran karena bising itu sendiri dapat ditentukan menggunakan parameter percakapan sehari-hari sebagai berikut :
Gradasi Parameter
Normal
Sedang
Menengah
Berat
Sangat
Tuli total Tidak mengalami kesulitan dalam percakapan (6 m)
kesulitan dalam percakapan sehari-hari mulai jarak > 1,5 m
kesulitan dalam percakapan keras sehari-hari mulai jarak > 1,5 m
kesulitan dalam berteriak sehari-hari mulai jarak > 1,5 m
kesulitan dalam percakapan sehari-hari mulai jarak < 1,5 m
kehilangan kemampuan pendengaran

E. PENGENDALIAN BISING
Pengendalian bising merupakan cara bagaimana dapat mencegah pengaruh kebisingan terhadap kesehatan psikologis maupun fisiologis manusia. beberapa pengendalian kebisingan diantaranya :
a. isolasi yaitu Menjauhkan diri dari sumber suara, dapat melindungi orang dari epidemic bising.
b. membuat penghalang berupa tumbuhan( rumput, semak, pohon), dinding (akustik, kayu, bata/batu)
c. memakai earplug ( sumbat telinga) yang akan mencegah ini akan mengurangi kebisingan 10 – 30 dB.
d. gunakan ear muffs atau penutup telinga; ini akan mengurangi kebisingan 20 – 40 dB
e. Gunakan helm; ini akan mengurangi kebisingan 5 – 15 dB
f. Jauhi sumber suara (speaker) jika anda seorang dugem sejati.

F. PENGOBATAN
Pengobatan yang dilakukan tergantung dari penyebabnya. Karena itu pertama kali yang harus dilakukan adalah pemeriksaan dengan tujuan untuk mencari sumber penyebab. Bagi para pekerja industri dan juga pabrik untuk menghindari terpapar bising sebaiknya pengelola perusahaan menyediakan pencegahan alat atau mengurangi tingkat kebisingan. Sementara peran orang tua dibutuhkan untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak terlalu sering pergi ke pusat arena permainan. Dan selalu diingatkan apabila anak-anak memakai i-pod dalam waktu yang lama (lebih dari 2 jam).




















III. PENUTUP
A. Kesimpulan
a. kebisingan merupakan penyakit akibat kerja yang mana dapat merugikan kesehatan yang berdampak pada gangguan pendengaran dan bila pemaparan dalam waktu lama akan menyebabkan ketulian
b. pada dasarnya pengendalian dapat dilakukan pada sumbernya, perjalanan dan penerimanya
B. Saran
Gunakan alat pelindung diri jika terpapar langsung dengan kebisingan, sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan kesehatan, serta hindari pemakaian Ipod atau headset terlalu lama.

Jumat, 31 Desember 2010

contoh Makalah tentang Sampah

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan yang asri adalah idaman setiap orang. Lingkungan yang sehat adalah hak setiap insan. Tidak satupun makhluk hidup di dunia ini rela tempat hidupnya dikotori (dicemari). Namun apa yang terjadi sekarang ini? Harapan untuk hidup sehat hanyalah harapan, jika tidak diimbangi dengan perilaku yang ramah lingkungan. Sampah ada dimana-mana, pencemaranpun tak terhindarkan. Baik pencemaran tanah, air maupun udara.
Sampah merupakan masalah yang tak akan ada habisnya, karena selama kehidupan ini masih ada maka sampah pasti akan selalu diproduksi. Produksi sampah sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk. Semakin bertambah banyak jumlah penduduk, semakin meningkatlah sampah akan diproduksi. Seperti yang pernah kita saksikan di televisi beberapa saat lalu, bagaimana kondisi teluk Jakarta saat ini? “Pulau Sampah” itulah sebutannya. Bahkan beberapa tahun yang lalu pernah terjadi meledaknya tumpukan sampah dari sebuah TPA yang membawa korban. Dan tergenangnya beberapa daerah akibat bertumpuknya sampah karena pembuangan sampah ke bantaran sungai yang disusul dengan datangnya musim penghujan saat ini. Sekarang bagaimana solusinya?
Di dalam sampah sebenarnya tersimpan banyak energi. Jika kita mau mengelola sampah dengan serius dan dengan cara yang baik dan benar maka sampah bukanlah masalah. Sampah bahkan dapat menghasilkan sesuatu yang dapat kita manfaatkan dan mendatangkan penghasilan(uang).
Mengelola sampah sebenarnya tidaklah sulit. Melalui suatu pembiasaan menjadi suatu kebiasaan dan budaya. Untuk menciptakan kebiasaan hidup bersih dan sehat memang harus kita awali sejak dini, dimana dari kebiasaan itu akan terciptalah budaya untuk hidup bersih dan sehat.
B. Rumsan Masalah
1. Bagaimana cara Metoda Pembuangan ?
2. Bagaimana Metode Daur-ulang sampah ?
3. Bagaimana cara Metode penghindaran dan pengurangan sampah?
4. Apakah itu Pendidikan dan Kesadaran tentang sampah?
5. Apakah Manfaat pengelolaan sampah?
6. Bagaimna Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik?


C. Tujuan umum dan khusus
• Tujuan umum tentang pembuatan makalah ini adalah bagaimana pembaca mampu mengetahi tentang masalah sampah dan soslusi mengatasi sampah tersebut.
• Tujuan khusus tentang pembuatan makalah ini yaitu :
1. Menjelaskan Bagaimana cara Metoda Pembuangan ?
2. Menjelaskan Bagaimana Metode Daur-ulang sampah ?
3. Menjelaskan Bagaimana cara Metode penghindaran dan pengurangan sampah?
4. Untuk mengetahui Apakah itu Pendidikan dan Kesadaran tentang sampah?
5. Untuk mengetahui Apakah Manfaat pengelolaan sampah?
6. Untuk Bagaimna Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik?





BAB II
PEMBAHASAN
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat,cair,gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan, berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah. Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal, diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area. Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan: mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
a. Metoda Pembuangan
1. Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya Hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)
Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik.Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
2. Pembakaran/pengkremasian sampah
Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah. Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan temperatur tinggi baisa disebut "Perlakuan panas". kremasi merubah sampah menjadi panas, gas, uap dan abu. Pengkremasian dilakukan oleh perorangan atau oleh industri dalam skala besar. Hal ini bsia dilakukan untuk sampah padat , cari maupun gas. Pengkremasian dikenal sebagai cara yang praktis untuk membuang beberapa jenis sampah berbahaya, contohnya sampah medis (sampah biologis). Pengkremasian adalah metode yang kontroversial karena menghasilkan polusi udara.
Pengkremasian biasa dilakukan dinegara seperti jepang dimana tanah begitu terbatas ,karena fasilitas ini tidak membutuhkan lahan seluas penimbunan darat.Sampah menjadi energi (Waste-to-energy=WtE) atau energi dari sampah (energy-from-waste = EfW) adalah terminologi untuk menjelaskan samapah yang dibakar dalam tungku dan boiler guna menghasilkan panas/uap/listrik.Pembakaran pada alat kremasi tidaklah selalu sempurna , ada keluhan adanya polusi mikro dari emisi gas yang keluar cerobongnya. Perhatian lebih diarahkan pada zat dioxin yang kemungkinan dihasilkan di dalam pembakaran dan mencemari lingkungan sekitar pembakaran. Dilain pihak , pengkremasian seperti ini dianggap positif karena menghasilkan listrik , contoh di Indonesia adalah rencana PLTSa Gede Bage di sekitar kota Bandung.
b. Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan dibawah.
1. Pengolahan kemabali secara fisik.
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
2. Pengolahan biologi
• Pengkomposan.
Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan.Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagi pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
• Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menajdi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat , gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.
c. Metode penghindaran dan pengurangan
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue) ,dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).
d. Konsep pengelolaan sampah
Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda dalam penggunaannya, antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang paling umum, banyak-konsep yang digunakan adalah:

Diagram dari hirarki limbah.
• Hirarki Sampah - hirarki limbah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah, menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hirarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi minimalisasi sampah. Tujuan limbah hirarki adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.
• Perpanjangan tanggungjawab penghasil sampah / Extended Producer Responsibility (EPR).(EPR) adalah suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi semua biaya yang berkaitan dengan produk-produk mereka di seluruh siklus hidup (termasuk akhir-of-pembuangan biaya hidup) ke dalam pasar harga produk. Tanggung jawab produser diperpanjang dimaksudkan untuk menentukan akuntabilitas atas seluruh Lifecycle produk dan kemasan diperkenalkan ke pasar. Ini berarti perusahaan yang manufaktur, impor dan / atau menjual produk diminta untuk bertanggung jawab atas produk mereka berguna setelah kehidupan serta selama manufaktur.
• prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana pihak pencemar membayar dampak akibatnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan limbah, ini umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dari pembuangan
e. Pendidikan dan Kesadaran
Pendidikan dan kesadaran di bidang pengelolaan limbah dan sampah yang semakin penting dari perspektif global dari manajemen sumber daya. Pernyataan yang Talloires merupakan deklarasi untuk kesinambungan khawatir dengan skala dan belum pernah terjadi sebelumnya kecepatan dan degradasi lingkungan, dan penipisan sumber daya alam. Lokal, regional, dan global polusi udara; akumulasi dan distribusi limbah beracun, penipisan dan kerusakan hutan, tanah, dan air; dari penipisan lapisan ozon dan emisi dari "rumah hijau" gas mengancam kelangsungan hidup manusia dan ribuan lainnya hidup spesies, integritas bumi dan keanekaragaman hayati, keamanan negara, dan warisan dari generasi masa depan. Beberapa perguruan tinggi telah menerapkan Talloires oleh Deklarasi pembentukan pengelolaan lingkungan hidup dan program pengelolaan sampah, misalnya pengelolaan sampah di universitas proyek. Universitas pendidikan kejuruan dan dipromosikan oleh berbagai organisasi, misalnya WAMITAB Chartered dan Lembaga Manajemen dari limbah.
f. Manfaat pengelolaan sampah
a) Penghematan sumber daya alam
b) Penghematan energi
c) Penghematan lahan TPA
d) Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)
g. Bencana sampah yang tidak dikelola dengan baik
1. Longsor tumpukan sampah: Longsor sampah Leuwigajah
2. Sumber penyakit
3. Pencemaran lingkungan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini yaitu Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat,cair,gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
B. Saran :
Pendidikan mengenai sampah dan penanganannya mesti diajarkan sejak dini. Anak-anak dilatih mengenali sampah organik, daur ulang, sampah kimia dan dilatih membuang sampah pada tempatnya. Setiap keluarga diajarkan membuang sampah rumah tangga secara terpisah. Sampah organik mesti dikelola dalam rumah tangga sendiri sebagai kompos. Pemisahan sampah itu penting. 3. Sampah daur ulang seperti barang-barang bekas berupa botol kaca maupun plastik, tas kresek, majalah, koran, dapat dicuci dan dijual atau dikembalikan pada perusahaan itu sendiri. Daur ulang adalah solusi bermanfaat. Anggota Pramuka, pecinta alam, kelompok pemuda agar dikerahkan untuk turut belajar mengelola sampah.
Perusahaan yang memproduksi makanan mesti ikut bertanggung jawab dengan sampah hasil produksinya. Sebaiknya, perusahaan-perusahaan itu membeli kembali "sampah"-nya melalui agen-agen yang telah ditentukan untuk memudahkan konsumen mengelola sampah dari produk yang mereka konsumsi itu. Peran pemulung penting, namun lebih tepat kegiatan ini menjadi swadaya masyarakat bekerjasama dengan pemilik perusahaan.
Para pedagang dan pemilik pasar jangan ikut merusak lingkungan dengan memberikan tambahan tas plastik/tas kresek pada konsumennya. Sampah plastik paling tak terkendali penanganannya. Ibu-ibu rumah tangga, jika pergi belanja, sebaiknya punya tas belanja yang kuat, dapat dibersihkan sewaktu-waktu.
Tugas pemerintah adalah mengelola sampah kimia seperti bekas baterai, obat pertisida, sampah kaca, rongsokan besi bekas mobil dan motor, termasuk sampah dari rumah sakit. Masyarakat juga perlu tahu, selama ini sampah berbahaya itu dikelola siapa dan bagaimana penanganannya. Masyarakat berhak mendapatkan informasi terkait dengan kegiatan instansi/klinik kesehatan membuang sampah "berbahaya".
Pemerintah harus menerapkan punishment pada warga yang membuang sampah (serta meludah) sembarangan. Aturan tidak membuang sampah terbuka (tanpa pembungkus) sembarangan hingga sampah berserakan mesti ditegaskan dan disosialisasikan kembali dengan melibatkan aparatur desa.
Sungai dan got sesungguhnya adalah tempat mendistribusikan air bersih, bukan untuk sampah, apalagi limbah kimia rumah tangga (air bekas sabun, pasta gigi, sampo), termasuk limbah buang hajat atau dari bekas minyak masakan. Air sungai dan got akan mengairi persawahan dan menjadi konsumsi masyarakat. Belum lagi limbah hasil industri dan bisnis perbengkelan seperti bekas olie dan solar. Terlalu terbiasa orang menganggap materi itu tidak berbahaya.
Pertumbuhan pembangunan/penduduk dan munculnya perumahan-perumahan tak bertanggung jawab, akan mengalirkan limbah mereka ke saluran-saluran air (irigasi) yang menjadi sumber penting kehidupan masyarakat di masa depan. Sebaiknya perumahan tersebut membuat septic-tank masing-masing sehingga air yang mengalir ke saluran irigasi hanya air bersih semata. Kembalikan fungsi got dan sungai menjadi irigasi air bersih.

Rabu, 29 Desember 2010

BEM FKM 2010/2011

DEPRESI

Dalam Teori “The learned helpessness” menyatakandepresiadalahgabungandari rasa keputusasaan, pesimis, ketakutandankekuatiran yang menyebabkanadasesuatu rasa kemarahan (yang tidakdisadari) yang menyerangbaikkedalamdiriseseorang.
Mungkinmulaidari kata-kata “GueLagi BETE neh” laluanakiniakanmengajaktemannyauntukmelakukanhal-hal yang dapatmerubahhidupmerekamenjadianak yang kreatifdankonstruktif.
Depresiadalahsuatujenisalamperasaanatauemosi yang disertaikomponenpsikologik : rasa susah, murung, sedih, putusasa -dantidakbahagia, sertakomponensomatik: anoreksia, konstipasi, kulitlembab (rasa dingin), tekanandarahdandenyutnadisedikitmenurun.
Depresimerupakangangguanalamperasaan yang beratdandimanifestasikandengangangguanfungsi social danfungsifisik yang hebat, lama danmenetappadaindividu yang bersangkutan.
PenyebabDepresiatau stress Diantaranya :
1. Kegagalan
2. SuasanaHatitertekan
3. Kehilangan orang yang di kasihi (PasanganHidup)
4. kehilanganpekerjaan
5. Rasa putusasa yang berkepanjangan
6. kurangbisaberkonsentrasi
7. kelelahantiaphari
8. MerasaTidakberguna&nggakbisaapa-apakarenapenyakit yang didertanya.
9. Selalusedih
10. Religiusbhakantidakada